Rabu, 03 Desember 2014

Kedewasaan

Ada yang sedang aku perjuangkan, namanya 'dewasa'
Ada yang sedang aku pikirkan, dia 'masa depan'
Ada juga yang sedang aku kurung,sebuah masa, masa 'SMA'

Aku tinggal dengan kedua kakaku, tapi sayang, ada yang mengganjal. Se-makin merasa aku dipaksa untuk sama dewasanya dengan mereka. Memang aku punya beberapa teman yang usianya jauh lebih tua, tapi ini berbeda, benar benar harus bertanggung jawab sama dengan yang mereka jalani sekarang padahal massa kita berbeda. Aku masih berada dimassa massanya ingin nakal, penuh gejolak. Kau pasti tahu waktu tidak bisa terulang lagi, aku kehilangan massa SMA yang menyenangkan seperti orang lain miliki, seperti kakaku yang pernah melewatinya. Kukurung hasrat senang senang karna kata orang tuaku 'kamu harus dewasa'. Tadinya aku bilang iya, tapi tidak kusangka menjadi dewasa itu berat. Sekarang jalanku belepotan.

Ya, aku sering dimarahi atas kesalahan yang pernah aku perbuat, tapi pernahkah berfikir apa saja yang sudah aku lakukan yang tidak mereka lakukan? Hal hal sepele tapi penting. Ini contoh kecil; Apa mencuci piring yang tidak aku pakai itu tidak cape? Apa membereskan ruangan yang bukan hanya aku saja yang memberantakinya itu tidak melelahkan? Itu hampir tiap hari. Memang tidak sangat berat, tapi bisakah mereka hargai? Tetap saja sering diomeli bahkan menyalahkanku kembali. Hei!
Mungkin mereka lupa bahwa kami tidak sepantaran.

Katanya, dia sudah mebayar listrik, sampah,melakukan sesuatu hal yang banyak dan aku tidak melakukan apa apa. Pernah sesekali kucoba diam, tidak membereskan rumah. Kalian tahu? Butuh beberapa hari rumah itu beres. Dan sampai sekarang pun masih berantakkan.Akhirnya sering aku tidak tahan melihat piring kotor bertumpuk, aku cuci, mereka masih tak sadar. Cuma ingin mereka tahu bahwa aku melakukan sesuatu, tidak hanya menikmati.

Ketika aku menyalahkan mereka atas kesalahan,ada saja yang mereka jawab dan mengelak. Aku marah. Kenapa aku tidak bisa memarahi mereka? Mereka saja anggap aku sepantaran.

Aku kira pun, mereka masih lupa. Hidup yang aku jalani dengan yang mereka jalani (dulu) berbeda. Saat mereka SMA, selalu ada saja yg membuat sarapan. Sekolah antar jemput. Tak usah pusing pusing mikirin cucian ataupun makan,ingin apapun tinggal menyuruh orang, segala hal mudah. Tugasnya cuma belajar.

Sedangkan aku? Aku terlihat lebih sulit.

Minggu, 30 November 2014

Kamu meManfaatkan Aku Kembali

Aku pernah hampir bangkit karnamu
hampir..
Aku hampir sampai puncak
masih hampir..

Pada saat itu kamu menjatuhkan aku lagi
Mematahkan kaki kaki ku ini
Padahal kaki ini baru sembuh karna retak sebelumnya
Sekarang, aku di gypsum kembali..

Kamu mematahkannya dua kali
dengan cara yang sama..
menawarkan punggungmu untuk aku naiki
katamu, ingin mengantarku sampai puncak sana
Saat hampir sampai kamu menjatuhkanku
dan berlari kepuncak sendirian
mungkin kamu sudah lelah dengan beratku ini..
atau kamu hanya butuh teman perjalanan dan bukan aku yang kamu mau diatas sana?

Sekarang aku sudah tak berniat naik keatas sana
Aku tidak suka melihat mukamu
Lebih baik disini
menunggu seseorang yg akan menemani
Walau berada dibawah..



#ReviewDrama It's Okay That's Love

Kalau kamu sering punya pertanyaan "drama ini bagus ngga sih?" atau "film ini tentang apa?" kalian kalian yang mau nonton movie tapi takut ngecewain, mending baca reviewnya dulu deh, tinggal request dikolom komen..

Ini sinopsis pertama kali, semoga nyaman dibaca ya

Buat pecinta drama pasti sudah nonton drama ini. Tp buat yang cuma nonton drama untuk ngisi waktu luang, drama ini sangat recomended, ngga nyesel, apa lagi untuk EXO-L.


It's Okay That's Love


Coba liat. Ada kwang soo!! Pemain2 nya aja udah menarik..
Stasiun tv SBS
Tayang pada 23 Juli 2014 Udah lama ya hehe
Ber-Genre komedi tapi menurutku ini melodrama

Pemain

Jo In Sung sebagai Jang Jae Yul
: novelis terkenal tapi ia menderita skizofrenia
Gong Hyo Jin sebagai Ji Hae Soo
: seorang psikiater tetapi ia memiliki phobia dengan komitmen sex
Sun Dong Il sebagai Jo Dong Min
: senior psikiater yang memiliki hubungan rumit dengan mantan istrinya
Lee Kwang Soo sebagai Park Soo Kwang
: pelayan kafe dan penderita sindrom Tourette
Chen (EXO) sebagai Kang Woo
: murid kelas 2 SMA yang merupakan imajinasi Jang Jae Yul

Suatu waktu Ji Hae Soo menarik perhatian Jang Jae Yul. Seakan sudah takdir,Jae Yul tinggal serumah dengan Hae Soo. 
Pada awal episode, dimana mereka semua sedang berkumpul dan disana pula ada pacar Hae Soo. Jae Yul keceplosan bilang pada Hae Soo bahwa dia pernah melihat pacar Hae Soo berciuman dengan juniornya. Hae Soo pun marah dan bertanya pada pada pacarnya, ia pun gugup dan tidak bisa mengelak, mereka pun putus. Bagaimana lagi? Jae Yul dan Hae Soo pun semakin dekat.
Sampai akhirnya mereka berpacaran.Jae Yul melewati masa masa susah saat berhubungan dengan Hae Soo. Jae Yul tidak dapat menyembunyikan nafsunya sebagai lelaki sedangkan Hae soo, ia sangat takut untuk hubungan sex karna trauma yang ia alami saat kecil. Pertengan episode, Jae Yul mengajak Hae Soo untuk liburan berdua. Disana Jae Yul selalu menggoda Hae Soo untuk berhubungan, tapi Hae Soo selalu menolaknya, maka Jae Yul sering mencuri cium secara tiba tiba. Hae Soo pun marah. Tapi Jae Yul tidak meminta maaf, bahkan ia bersikap cuek. Akhirnya Hae Soo sadar ia harus mulai dewasa dan berubah,juga berusaha keras menghilangkan traumanya itu. Dimalam terakhir mereka liburan, mereka berhubungan s*x dipantai, Hae Soo mengeluarkan kringat dingin, sebenarnya Jae Yul pun tidak tega.

Esok harinya, Jae Yul bercerita pada Kang Woo yang merupakan teman dekatnya. Ia bercerita betapa cintanya ia pada Hae soo. Padahal saat itu Kang Woo dalam masa tertekan karna masalah kedua orang tuanya tapi Kang Woo tidak tega memberitahukan hal ini pada Jae Yul yang sedang bahagia.
Jae Yul sangat menyayangi Kang Woo mungkin karna anak ini terlihat mirip dengan yang Jae Yul alami dimasa lalu. Jae Yul juga sering menceritakan Kang Woo pada Hae Soo dan teman temannya.

Saat Jae Yul mengantarkan Kang Woo pulang. Mereka melihat ayah Kang Woo sedang menyiksa istrinya. Kang Woo pun marah melihat ibunya disiksa oleh ayahnya sendiri. Jelas, saat itu Jae Yul menolong Kang Woo. Setelah kejadian itu, Jae Yul melaporkan ayah Kang Woo kekantor polisi terdekat. Polisi itu pun bingung, bagaimana bisa ada kejadian seperti itu padahal rumah itu sudah kosong. Akhirnya polisi memeriksa cctv di wilayah itu. Dan mereka hanya melihat Jae Yul berantem dan memukul dirinya sendiri. Polisi dengan sigap langsung menghubungi asisten Jae Yul dan melaporkan hal ini padanya. Asistennya tentu terkejut dan ia mulai mencari tahu sendiri.. 

Jae Yul dicurigai menderita trauma. Hal itu disadari oleh Jo Dong Min dan partnernya saat mereka diberitahu oleh asisten Jae Yul. Hae Soo pun diberitahu oleh mereka. Hae Soo terkejut dan tidak mempercayai hal ini, akhirnya mereka meperlihatkan rekaman cctv itu pada Hae Soo agar ia mempercayainya.

Setelah ditelusuri lagi, ternyata benar Jae Yul menderita skizofrenia, dikarnakan trauma mendalam pada masa lalunya. Karna penyakit itu lah ia melihat sosok masa lalunya dan berimajinasi bahwa Kang Woo itu 'ada' dan mengalami masa yang sama seperti Jae Yul. 

Dan masalah bertambah rumit ketika diketahui bahwa penyakit yang dialami Jae Yul akan semakin bahaya jika ia didekat Hae Soo. Karna bila Jae Yul berada didekat Hae Soo ia akan sangat bahagia, dan kebahagiaan itu lah yang akan membuat Jae Yul berimajinasi tentang Kang Woo dan menyakiti diri sendiri, karna rasa bersalah pada kakaknya yang ia pendam selama ini.. Penasarankan? Mending langsung tonton  sendiri deh biar lebih seru, drama ini bener bener bikin penasaran.. Nonton drama ini juga bikin kita tau jenis penyakit kejiwaan.

Aktor dran aktrisnya maksimal untuk meranin perannya masing masing. Apa lagi Kwang Soo disini menambah kelucuannya, seperti biasa ia sangat mendalami perannya tapi sedih juga saat Kwang Soo menyukai wanita tapi dia selalu dipandang sebelah mata karna penyakit sindrom Tourette yang dia derita..

Diawal awal episode ini emang lebih kekomedi tapi dibagian akhir kalian bakalan nangis~

Terimakasih, dan maaf jika ada kesalahan cerita. Sekian.