Kamis, 13 Oktober 2011

sadgenic.tumblr.com

Aku (Bukannya) Menunggu

Aku bukannya menunggu, aku hanya menghitung detik-detik yang terlewatkan tanpamu
Aku bukannya menunggu, aku hanya menyiapkan diri sampai benar-benar siap menyambutmu
Aku bukannya menunggu, aku hanya berkawan waktu dengan terlalu akrab
Aku bukannya menunggu, tapi lengan detik ini menyanderaku. Hingga kau datang bebaskanku dan kita bunuh waktu satu persatu
Aku bukannya menunggu, aku hanya tau dalam setiap detiknya selangkah kakimu menujuku
Aku bukannya menunggu, aku hanya sedang merajut doa bersama waktu
Aku bukannya menunggu, aku hanya senang mengkoleksi rasa rindu dan pada saat yang tepat akan kuhadiahkan padamu
Jakarta, 18 Sept’10
Aku ditemani waktu.

"aku bukannya menunggu, aku hanya menghabiskan dulu lembaran lembaran usangku sebelum mengisi buku cerita baru denganmu"
-----------------------------------------------
Semoga aku tidak menjadi tangga, dipijak hanya agar kamu menjadi lebih tinggi dan lalu aku menghening pada ruang waktu. Tenggelam menyaksikanmu dari bawah sini.
-----------------------------------------------------------------------------------
“Sungguh jenaka sekali, bagaimana aku yang pelupa ini butuh jutaan waktu untuk melupamu. Menghapus senyummu butuh jutaan liter air mata. Merepih jejakmu butuh melewati ratusan mimpi.
Sungguh jenaka kamu membuat aku seperti ini, kamu mungkin sudah berada di jalan yang tak lagi sama, tapi aku terus melewati jalan itu untuk mencarimu.
Tuhan aku hanya ingin lupa.
Buatlah dia seperi kabut yang perlahan menghilang saat siang dan tak akan kembali esok pagi.
Boleh aku amnesia?”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar